- Detail
- Ditulis oleh Admin
11/Desember/2021
Setelah 3 bulan berupaya membangun rumah produksi yang dimulai pada bulan Maret 2021 sampai Mei 2021, Rumah Produksi saat ini sudah mulai beroperasi dengan menghasilkan produk berupa infusion dan serbuk (powder) premium daun kelor.
Anggota Koperasi Hubung Horang merasa gembira. Dengan senang hati anggota membawa daun kelor segar yang sudah dipisahkan dari ranting-rantingnya. Koperasi membayar tunai kepada mereka dengan harga Rp 5.000 /kg. Daun-daun tersebut kemudian di cuci dan ditiriskan sebelum dimasukan ke dalam mesin pengering yang dilengkapi dengan teknologi nutrition lock system. Setelah kering daun-daun akan dikeluarkan dari mesin dan digiling menjadi tepung. Tepung-tepung tersebut selanjutnya dikemas lebih lanjut menjadi produk Mo-Tong Moringa Infusion dan Mo-Tong Moringa Powder. Sampai saat ini Rumah Produksi telah menghasilkan 100 kg produk olahan serbuk daun kelor (Moringa oleifera).
Produk Mo-Tong yang dihasilkan oleh rumah produksi kemudian diorder oleh Dekranasda provinsi Nusa Tenggara Timur untuk program penanggulangan stunting di desa-desa binaan PKK NTT.
Sebagai bentuk terimakasih, anggota kelompok Hubung Horang juga mengirimkan Mo-Tong, produk infusion dan tepung daun kelor kepada ibu Konsulat Jenderal Australi di Bali, ibu Anthea Griffin. Ada rasa bangga dari anggota kelompok bahwa produk olahan mereka sudah dinikmati oleh ibu Griffin.
Semoga ke depannya Mo-Tong tetap diberikan dukungan oleh Dekranasda, Konsulat Jendral Australia di Bali, dan semua individu dan institusi dan yang peduli pada pengembangan produk lokal dan pembangunan yang partisipatif.
Gambar 1. Ibu Anthea Griffin, Konsulat Jenderal Australia di Bali sedang menikmati secangkir Mo-Tong Moringa Infusion
Gambar 2. Produk Mo-Tong diterima oleh Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Detail
- Ditulis oleh Admin
24/November/2021
Senin 22 November 2021 produk teh celup kelor dalam bernama Mo-Tong masuk dalam ajang pameran di hari Konservasi Alam Nasional yang dilaksanakan di Pantai Lasiana, Kota Kupang. Kerja keras sekian bulan kini membuahkan hasil.
Produk Mo-Tong masuk dalam jajaran kelas Premium merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Setidak-tidaknya bisa mengambil bagian dalam memasyarakatkan ide baru baru bahwa kelor (Moringa oleifera) tanaman yang sangat familiar dan sangat mudah ditemui di NTT dapat menjadi komoditas yang bernilai di kalangan petani. Selain itu, dengan masuknya Mo-Tong dalam jajaran produk olahan kelor, kita telah mendukung program Pemerintah Daerah NTT.
Mengangkat hal-hal yang biasa kita temui di sekitar kita, menaikkelaskan yang lokal membawa harapan baru bagi petani lahan kering (alternatif pendapatan), setidaknya di Desa Watowara, Flores Timur hal ini sedang terjadi. Saatnya keluarga tani tidak hanya menaruh harapan pada komoditas masinstream seperti mente atau kemiri dan kopi yang musiman. Adalah keuntungan bagi petani kelor karena kelor tidak mengenal musim dan dapat menghasilkan daun yang dapat diolah sebagai bagan baku olahan kelor sepanjang tahun.
Terimakasih berlimpah atas kerja kemitraan bersama Direct Aid Programme Konjen Australia di Bali, Koptan Hubunghorang, Kopwan Mawar, Dapur Kelor, Dekranasda NTT dan semua pihak yang dengan caranya telah membantu hingga lahirnya produk Mo-Tong.
Gambar: Produk Mo-Tong Moringa Infusion dan Gubernur NTT dan Ketua PKK Provinsi Berfoto di Depan Booth Dapur Kelor, Wadah UKM Kelor NTT.
- Detail
- Ditulis oleh Admin
29/Oktober/2021
Koperasi Wanita Mawar Maulafa merupakan salah satu koperasi wanita yang paling beruntung di NTT karena mendapat suport dari Dekranasda Provinsi NTT berupa peralatan untk melengkapi rumah produksi Kelor. Sumbangan peralatan pendukung produksi tersebut terdiri dari mesin sealer dan spiner masing-masing 1 unit dan kemasan produk olahan teh kelor.
Rencananya peralatan tersebut akan digunakan untuk memperlancar produksi pangan olahan kelor di Desa Watowara, Kabupaten Flores Timur. Usaha produksi kelor tersebut nantinya akan menjadi salah satu unit usaha Koperasi Wanita Mawar.
“Terimakasih kepada Ibu Yulia Laiskodat dan Dekranasda Provinsi NTT atas bantuan alat yang sudah kami terima. Ke depannya semua peralatan ini akan kami gunakan untuk mendukung produksi teh kelor”, ujar Ketua Koperasi Mawar Maulafa, Ibu Raineldis Boleng Hayon.
Serah Terima Perlengkapan dari Pak Triyono (Dekranasda) kepada Ibu Raineldis (Koperasi Mawar)
- Detail
- Ditulis oleh Admin
09/Juli/2021
Sudah lebih 10 tahun Yayasan Gerbang Alam Timur berkegiatan dengan masyarakat NTT. Selama itu pula YAGAT sudah hadir secara intensif di beberapa komunitas di Pulau Timor dan Flores dan bekerjasama dengan berbagai partner dari dalam dan luar negeri. Kegiatan Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP), Pendampingan Koperasi dan UKM serta Literasi Keuangan Keluarga menjadi inti dari semua kegiatan yang dijalankan YAGAT bersama komunitas di desa-desa dan derah sub-urban di NTT.
Pada segmen Ngobrol Asyik Pos Kupang edisi 17 Juni 2021, Direktur YAGAT, Oa Hayon mengatakan literasi keuangan keluarga dan pemberdayaan potensi lokal merupakan kunci menuju peningkatan kesejahteraan keluarga di NTT. Komunitas masyarakat di desa-desa dan daerah pinggiran diedukasi untuk lebih bijak dalam pengaturan spending atau pengeluaran keluarga. Edukasi literasi keuangan keluarga terwujud nyata dalam kegiatan UBSP, ketika keluarga mampu merencanakan spending bulanan mereka, dan mulai berpikir “usaha apa yang bisa saya lakukan untuk menghasilkan uang dengan modal dari UBSP?”. Inilah yang YAGAT lakukan dengan Koperasi Wanita Mawar di Maulafa, Kota Kupang, Kelompok Sehati di Kabupaten Kupang, Koperasi Lela Muda dan Koperasi Hubung Horang di kabupaten Flores Timur dan masih banyak kelompok dampingannya.
Bersamaan dengan literasi keuangan, terdapat juga pemberdayaan potensi ekonomi lokal. Lebih luas dari warisan leluhur, potensi lokal bisa berupa kemampuan komunitas untuk saling membantu dalam hal penguatan ekonomi. Hal ini yang YAGAT lakukan bersama partnernya seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) NTT, Australia Alumni Grant Scheme, Konsulat Jenderal Australia di Bali dan AusAID. Kerjasama dengan berbagai institusi tersebut menjadi nyata lewat konsolidasi kelompok perempuan dan penguatan usaha-usaha produktif masyarakat seperti usaha anyaman di Desa Tasikona, virgin coconut oil (VCO) di Taloetan dan Kelor di Watowara.
“Pendampingan yang kita kepada usaha masyarakat akar rumput ini banyak kali dalam hal desain produk, packaging dan pemasaran.”, tutup Oa Hayon.
Kesejahteraan masyarakat NTT adalah tujuan YAGAT. Ada banyak cara untuk menuju sejahtera, salah satunya melalui income yang layak melalui usaha-usaha kreatif di masyarakat akar rumput.
Full video: https://www.facebook.com/watch/live/?v=346582716822422&ref=watch_permalink
Subkategori
Halaman 6 dari 10