13/Juni/2022

Pada tagl 11 Juni 2022, Mo –Tong berkesempatan menghadiri PasarTani  yang diselenggarakan oleh kerja sama Diperindag Provinsi NTT, KADIN NTT dan Bank Mandiri Kupang. Pada kesempatan ini Mo-Tong mengisi salah satu booth pameran, di antara both UMKM lainnya. Hadir dalam ajang ini ada 20 UMKM dengan berbagai produk dan jualannya.

Kesempatan pameran produk pertanian ini bertujuan untuk menaikelaskan hasil produksi petani sehingga layak masuk ke pasara global. Produk-produk yang dinilai layak akan diikutkan dalam event berikutnya yakni UMKM NTT Goes to Timor Leste. Kelayakan dapat dilihat dari jenis produk yang sungguh-sungguh berbahan lokal NTT, ditanam di NTT oleh petani NTT, dikelola di NTTdan  dikemas secara baik dan benar.

Pada kesempatan ini juga Mo-Tong ditawarkan oleh KADIN NTT untuk mengambil bagian dalam ajang pameran di luar negeri, negara tetangga yakni Timor Leste.

“Jadilah kami deal dan produk Mo-Tong diikutkan dalam UMKM Goes To Timor Leste”, ujar ibu Oa sebagai perwakilan MoTong kala itu. Acara pelepasan UMKM ke Timor Leste dilaksanakan pada 16 Juni 2022 di alun-alun kantor Gubernur NTT.

Promosi Mo-Tong kepada Ketua Kadin NTT (Baju Putih di tengah)

13/Mei/2022

Ibu Yulia Laiskodat, istri Gubernur NTT, selaku ketua Dekranasda NTT bersama rombongan mengunjungi Rumah Produksi Kelor Mo-Tong di Lato, Desa Watowara, Kecamatan Titehena, Flores Timur pada 29 April 2022.

Hadir dalam rombongan tersebut adalah Yang Mulia Uskup Larantuka, Anggota DPRD Provinsi NTT, Sekda Provinsi NTT, Kepala KODIM Kabupaten Flores Tumur, para Anggota Muspida, para Kepala Dinas terkait, Ibu PKK Kabupaten Flores Timur dan Dapur Kelor sebagai technical adviser. Kunjungan tersebut termasuk dalam rangkaian kegiatan pembukaan lahan kelor di Lamika, Kecamatan Demon Pagong, sekaligus menjadi bukti nyata yang menunjukan bahwa kelor mampu menjadi komoditas yang menjanjikan baik untuk pemenuhan gizi dalam keluarga maupun untuk tujuan ekonomis.

Para pengunjung diajak berkeliling di dalam 5 ruangan di pabrik Mo-Tong yang dimulai dari ruangan pengering, penggiling, pengemasan, gudang hingga berakhir di kantor. Willem Openg selaku Manajer Mo-Tong menjelaskan kepada rombongan mengenai sistem operasi Mo-Tong, mesin pengering dan kapasitas produksi Mo-Tong dalam sebulan yang mencapai 700 kg tepung.

“Kami membeli daun kelor segar dari petani di sekitar dengan harga Rp5000/kg”, Willem menjelaskan.

Ia melanjutkan, “daun-daun itu kami cuci dan dimasukkan ke dalam mesin pengering. Ketiga mesin pengering ini mampu menghasilkan 45-50 kg daun kelor kering setiap hari. Namun listrik masih menjadi tantangan kami, karena setiap hari listrik pasti padam. Ini menyebabkan kerja kami tidak maksimal.”

Kunjungan diakhiri dengan minum teh kelor dan kelapa muda di halaman depan rumah produksi yang teduh. Pada hari itu ibu Yulia memborong ratusan kemasan teh kelor yang diberikan kepada seluruh pengunjung. Hasilnya semua orang senang.

Terimakasih atas kunjungannya, Ibu Yulia!

Ibu Yulia Laiskodat (tengah) sedang berdialog tentang produksi Mo-Tong

 

10/Mei/2022

Kelompok Budidaya Rumput Laut Hubung Horang di Desa Watowara semakin aktif. Makin banyak rumput laut yang dibudidayakan. Aktivitas perawatan, panen, dan jual beli rumput laut di lokasi budidaya semakin sering dilakukan. Anggota kelompok sudah beberapa kali menjual hasil panen rumput lautnya dengan harga Rp. 100.000 per karung. 

Anggota kelompok juga sudah mampu melipatgandakan bibit rumput lautnya. Mula-mula tiap anggota kelompok dimodali 2 rol tali nilon 4 mm, raffia dan 2 karung bibit rumput laut. Dua rol tali telah menghasilkan 10 ris, dan dua karung bibit rumput laut telah menghasilkan 2 ris rumput laut. Dengan modal tersebut petani telah berhasil menggandakan rumput lautnya 10 kali lipat. Pada Maret minggu ke-3 rata-rata petani hanya memiliki 2 ris rumput laut, menjadi 20 ris pada April minggu ke-4. Hal ini menunjukan perkembangan bibit rumput laut yang signifikan. Bahkan ada yang telah mencapai 30an tali ris lengkap dengan rumput laut pada minggu pertama bulan Mei.

Kegiatan perawatan bibit rumput laut juga dilakukan oleh anggota kelompok pada masing-masing kaplingnya. Anggota kelompok menggunakan perahu kelompok untuk melakukan pembersihan lumut dari rumput laut. Kegiatan tersebut hanya dilakukan selama bulan Maret dan April. Seiring semakin derasnya arus pada bulan Mei, rumput laut dengan sendirinya bersih dari lumut.

“Mengerjakan rumput laut ini sangat menguntungkan menurut saya, sebab panennya cepat dan harganya cukup baik. Kuncinya hanya pada niat kita untuk bekerja dengan rajin atau tidak”, nasihat salah seorang anggota kelompok.

Selain itu kegiatan uji coba budidaya teripang juga sedang dilaksanakan. Petani menggunakan sistem sea ranching4x5 m2 pada kedalaman 4-5 m, dengan 30 ekor teripang pasir ada di dalamnya. Kegiatan ini dilakukan guna mengantisipasi hilangnya spesies ini dari pesisir pantai utara pulau Flores akibat overfishing. Selanjutnya petani akan memperhatikan ukuran, berat teripang, dan perkembangbiakan spesies bio-engineer ini.

 

Video:

Monitoring kegiatan rumput laut di Watowara https://youtu.be/j8irCtcNPA0

Monitoring Rumput Laut Tahap 2 https://youtu.be/68Hov7FEGVM

 

 

18/Maret/2022

Pada hari Minggu, 13 Maret 2020, Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) Sehati di Desa Usapi Sonbai melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT). Ada rasa gembira dan bangga bahwa kelompok dampingan YAGAT ini mampu melaksanakan kewajibannya. Hal ini merupakan salah satu indikator kelompok yang sehat, sebab sudah memenuhi asas akuntabilitas dalam manajemen keuangan. Di samping itu, dengan dilaksanakannya RAT Tahun Buku 2021 ini membuktikan keberlanjutan kelompok, bahwa hingga saat ini kelompok masih ada dan berjalan dengan baik.

Sehatnya Kelompok SEHATI ditandai dengan bertambahnya anggota kelompok, bertumbuhnya pinjaman dan simpanan. Pada tahun 2020 jumlah anggota kelompok 21, kemudian di tahun 2021 bertumbuh menjadi 28 anggota kelompok. Selain itu, Neraca Simpanan dan Pinjaman kelompok juga menunjukan tren positif. Total simpanan dan pinjaman anggota naik sebesar masing-masing, 25% dan 22% dibanding Tahun Buku 2020. Di tahun 2021 total dana pinjaman anggota mencapai Rp38 juta, yang lebih banyak dimanfaatkan oleh anggota untuk modal usaha seperti beternak sapi dan berdagang sayur. Deviden atau Sisa Hasil Usaha pun meningkat sebesar 8.7%.

Selain personalia YAGAT, dalam acara RAT tersebut hadir juga Perangkat Desa yang diwakili oleh Ibu Sekretaris Desa, Ketua BPD Usapi Sonbai, dan elemen gereja GMIT di Usapi. Kehadiran Perangkat Desa memberikan dukungan semangat kepada kelompok dan anggota. Hadirnya Perangkat Desa dan elemen gereja juga semakin meyakinkan calon-calon anggota potensial untuk segera bergabung dengan SEHATI.

Semoga kedepannya, Kelompok UBSP SEHATI semakin bertumbuh dan melayani banyak orang di Desa Usapi dan sekitarnya dalam penyediaan akses modal.

 

 

Gambar 1 RAT III Kelompok Sehati 2022

Gambar 2 Direktris YAGAT bersama Pengurus Kelompok dan Perangkat Desa Usapi Sonbai 

Subkategori