18/02/2019
Wajah semua anggota kelompok nelayan desa Tasikona cerah hari itu. Mereka akan mengikuti rangkaian pelatihan yang difasilitasi oleh YAGAT dengan bantuan dana dari Australian Grant Scheme 2018.
Peserta pelatihan ini adalah para anggota kelompok nelayan dampingan Yagat, berkerja sama dengan TP PKK (Tim Penggerak program Kesejahteraan Keluarga) desa Tasikona.
Pelatihan hari ini bertema penyadartahuan gender kepada anggota kelompok nelayan. Melalui training ini diharapkan bapak-bapak anggota kelompok dan ibu-ibu anggota kelompok sadar dan mampu mengidentifikasi sikap-sikap bias gender dalam rumah tangga sehingga mampu memperbaiki sikap dan perilakunya di masa mendatang.
Pelatihan ini membuka cakrawala berpikir baru untuk kelompok nelayan ini. Sebelum pelatihan, mereka melihat gender hanya sebatas tidak melakukan tindakan kekerasan fisik kepada istri, kini mereka paham bahwa gender itu bisa dipertukarkan.
“Kalo ada istri yang mau ikut melaut na boleh toh dan ketong bapa-bapa ju boleh bantu mama-mama dong bamasak di dapur e”, ujar salah satu anggota kelompok.
Tambah fasilitator kegiatan, “Lebih jauh lagi bapak, jika selama ini yang membawa anak ke Posyandu hanya kaum ibu, sekarang kaum ayah juga sudah bisa mengantar anaknya ke posyandu”.
Fasilitator dalam pelatihan ini adalah seorang spesialis Gender, ibu Tory Ata. Beliau menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga suasana pelatihan berjalan sangat interaktif terutama saat menggali pengalaman dari peserta.
Selain ibu Tory hadir seorang volunteer dari Australian National University Australia yakni Sayuri Ichikawa yang berbagai cerita tentang pengalaman penelitian Gender di Myanmar, dimana kerja sama dalam keluarga terkait peningkatan pendapatan melalui kegiatan pasca panen ikan air tawar di sepanjang sungai Ayewardadi, Myanmar.
Dengan berbagi pengalaman dari tempat lain, membuat pelatihan kali ini serasa lebih menyentuh kehidupan real, karena apa yang dilatih, diceritakan sesungguhnya bisa dilakukan di tempat mereka.