11/Maret/2023

Tanaman kelor telah menjadi salah satu tumpuan harapan bagi petani lahan kering di Desa Watowara. Setiap hari petani secara begilir memanen daun kelor dan menjual ke Rumah Produksi Mo-Tong untuk selanjutnya dikeringkan dan diolah lebih lanjut. Per kilogram daun kelor segar yang sudah dikoru dihargai dengan Rp 5,000. Rata-rata petani membawa 5-10 kg daun kelor segar yang sudah dikoru.

Petani mengaku uang hasil penjualan daun kelor digunakan untuk membeli beras, gula pasir serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Yang paling sering  membawa daun kelor untuk dijual adalah ibu-ibu dan sesekali ada juga bapak-bapak. Menurut para petani kehadiran Rumah Produksi Mo-Tong telah membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan uang tunai di musim ini karena komoditi andalan seperti mente belum tersedia.

Daun kelor yang telah dibeli Mo-Tong, lalu dikeringkan dengan mesin pengering yang dilengkapi system pengunci nutrisi selama 24 jam sampai kering betul pada kadar air 5%. Daun kering selanjutnya lalu digiling menjadi tepung kelor.

Tepung kelor yang telah dikemas dalam kemasan 100 gram, selanjutnya didistribusikan ke Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Lembata melalui Dinas Kesehatan Kabupaten masing-masing. Produk tepung kelor tersebut digunakan sebagai bahan makanan utama dalam upaya penanggulangan kurang gizi pada balita dan ibu hamil melalui  posyandu-posyandu yang tersebar di desa-desa di kedua kabupaten tersebut. Terhitung bulan Mei sampai Juli 2023 secara berturut-turut Rumah Produksi Mo-Tong telah memproduksi sekitar 600 kg tepung kelor untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Lembata di bidang kesehatan, sembari meningkatkan pendapatan keluarga petani lahan kering.