28/Agustus/2022
Rumah Kelor saat ini menghasilkan produk dengan Brand Mo-Tong berupa Moringa Infusion (teh celup kelor) dan Moringa Powder (serbuk kelor). Kedua jenis produk ini sedang di-orderoleh Pemerintah Provinsi NTT melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda NTT) untuk upaya penanggulangan stunting di NTT. Sudah tiga bulan belakangan konsumen utama Rumah Kelor adalah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa dan Dekranansda Provinsi NTT.
Nuansa pemberdayaan masayarakat berbasis potensi lokal sangat terasa di mana bahan mentah berupa daun kelor segar dibeli dari petani kelor di Desa Watowara dan Desa Adabang. Setiap hari masyarakat menjual daun kelor segar ke Rumah Kelor. Setiap harinya Rumah Kelor membutuhkan 45 kg daun segar untuk dimasukan dalam 3 mesin pengering yang berkapasitas masing masing 15 kg. Petani secara bergilir memasok daun kelor segar, dan Rumah Kelor membayar tunai. Setiap kilogram daun kelor segar dihargai dengan Rp5000. Rata-rata seorang petani atau satu keluarga tani menjual 15 kg. Dengan demikian uang yang diperoleh satu petani/keluarga adalah sebesar Rp75.000 per hari.
Setiap hari petani/keluarga tani menjual daun kelor segar ke Rumah Kelor dengan jumlah yang disesuaikan dengan kapasitas mesin pengering. Uang hasil jualan daun kelor digunakan untuk membeli beras, gula pasir, kebutuhan sekolah anak dan berbagai kebutuhan keluarga.
Secara pelan namun pasti, sistem kerja mulai dibangun bersama petani di mana anggota men-suplaydaun kelor segar dan Rumah Kelor mengolah daun kelor, mengemas secara baik dan menjual ke Dekranasda Provinsi NTT. Uang hasil penjualan digunakan untuk membeli daun segar dari petani, membayar listrik dan membayar jasa tenaga kerja yang terdiri dari 6 orang (tiga perempuan, tiga laki-laki).
Secangkir Mo-Tong Infusion