02/07/2021 

Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh tenaga kerja perempuan sektor informal. Kelompok perempuan penjahit dampingan UKM en.te  juga merasakan hal yang sama. Orderan jahitan yang mereka terima kian hari kian menurun alhasil pendapatan rumah tangga juga ikut melorot selama pandemi.

“Biasanya kita setiap hari ada 5 sampai 8 orderan yang kita kerja, seperti kasih kecil baju, rombak celana, dll. Tapi sejak lock-down ini orang tidak datang. Dapat satu order dalam satu hari saja sudah cukup”, demikian keluh salah satu anggota kelompok tentang pendapatannya yang kian hari kian turun.

Beruntungnya, di tengah situasi seperti ini UKM en.te berhasil menjalin kerja sama dengan Handicap International di Kupang untuk mengadakan 4.950 unit masker. Bersama 30 orang penjahit lainnya UKM en.te berhasil menyelesaikan orderan ribuan masker tersebut dalam waktu kurang lebih dua bulan.

Sistem bagi hasil 80:20 antara UKM en.te dan para anggota penjahitnya membuat semua penjahit di dalam kelompok merasa sangat puas. Rata-rata penjahit mendapatkan upah sebesar satu juta rupiah atau sesuai dengan banyaknya masker yang berhasil mereka selesaikan.