Cetak

15/April/2023

Gambar 1. Petani rumput laut memanfaatkan botol bekas minuman sebagai pelampung.

Bulan Maret berlalu, berlalu pula musim ombak di peraian utara flores timur. Saatnya petani rumput laut bergegas menuju pantai. Menggelar kembali peralatan budidaya rumput laut seperti tali temali dan pelampung serta botol bekas.

Melalui program rumput laut di pantai Lato, suatu perilaku baru ramah lingkungan terbentuk di mana botol-botol plastik yang sepanjang pantai dipungut dan dijadikan pelampung tambahan.  Bahkan ada pula anggota kelompok Pantai Harapan yang berjejaring dengan rumah makan di kota untuk mengumpulkan botol plastik bekas minuman.

Pada bulan April kelompok Pantai Harapan mengambil bibit rumput laut di desa Pagong. Jenis yang diambil adalah Euchenna cottoni. Anggota mulai mengembangkan bibit yang ada, mengikatnya di tali riis dan menambatkan di tali kapling yang telah tersedia. Dua minggu setelah ditambatkan rumput laut mulai berkembang bagus ditandai dengan pertumbuhan cabang cabang dan tunas baru yang banyak. Berikutnya, tunas baru diambil untuk dijadikan bibit lagi untuk memenuhi kapling besar. Setelah kapling penuh saatnya pemeliharaan yang berlangsung selama 45 hari saat di mana pertumbuan maksimal terjadi.

Selama masa pemeliraan perawatan terus dilakukan dengan cara memungut sampah plastik dan organik yang tersangkut pada rumput laut, dan membersihkan lumut yang mungkin menempel pada rumput laut. Ada juga yang harus mengganti bibit karena yang lama tidak berkembang akibat dimakan ikan.